Thursday, December 17, 2009




JAKARTA, KOMPAS.com- Anggota Jaringan Aktivis antardaerah Ferdi Semaung angkat bicara soal hasil penelusuran lembaga Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Ia mencurigai PPATK sengaja minta waktu dua minggu kepada Pansus Angket Century di DPR agar bisa mengubah data aliran dana Bank Century yang mengalir ke elit partai politik.

Orang yang pernah dilaporkan Menko Perekonomian Hatta Radjasa dan sejumlah pejabat lain ke pihak kepolisian ini merasa yakin jika PPATK punya data transaksi perbankan dana Bank Century yang mengalir ke kantong parpol. "Mereka butuh waktu untuk mengubah itu. Saya kira mereka ada upaya untuk mengubah data, manipulasi data yang mengalir ke parpol," kata Ferdi Semaung kepada Persda Network, Jakarta, Jum'at (18/12) kemarin.

Jika nantinya, PPATK benar-benar melakukan manipulasi data, maka hal itu merupakan kejahatan baru yang dilakukan PPATK. "Kalau ada manipulasi data, itu kejahatan baru PPATK," katanya.

Pria paruh baya ini menduga saat ini orang-orang PPATK bekerja di bawah tekanan sehingga mereka sulit membeberkan aliran dana Bank Century kepada Pansus. Karena, jika nanti PPATK menyampaikan aliran dana Century yang sebenarnya, belum tentu juga Pansus bisa memberi jaminan keselamatan mereka.

Oleh karena itu perlu adanya payung hukum dan juga jaminan keselamatan kepada orang-orang PPATK. "Karena nggak ada perlindungan, keselematan juga nggak ada yang jamin. Belum tentu juga mau DPR jamin itu," pungkasnya

sumber dari : http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/12/19/0701098/waspadai.ppatk.manipulasi.data.aliran.dana.century

No comments:

Post a Comment